"Come to think of it" adalah sebuah frase yang mengekspresikan bahwa ada hal yang sebelumnya tidak kita pikirkan. Kalau dalam bahasa indonesia mungkin sama dengan fungsi frase, 'dipikir-pikir'.

A: Do you have plan to buy a new clothes for ied?

B: Come to think of it, Ramadhan will soon leave, and we're going to have ied. Insha Allah.

Adakah yang sering tidak menyadari cepatnya waktu berlalu? Rasanya baru kemarin kita berada di awal tahun 2019, ternyata sekarang kita sudah memasuki pertengahannya. Sama, masih lekat diingatan awal Ramadhan, saat kita pertama kali membiasakan bangun sahur, dan sering-sering melihat jam jika sudah mendekati waktu magrib. Kita sudah dipenghujungnya. Malam-malam terakhir, dimana orang sibuk mempersiapkan hari raya idul fitri. Ada yang mulai berbelanja kue lebaran, baju lebaran, ada juga yang sudah mulai berkemas untuk perjalanan pulang kampung.

Tapi tahukah? Come to think of it, dipikir-pikir akhir Ramadhan bukan hanya disibukkan dengan persiapan menuju idul fitri. Kalau kita menilik masjid-masjid di sekitar, kita akan teringat, bahwa banyak juga yang disibukkan dengan mengejar lailatul qadr. Lailatul qadr adalah malam istimewa, yang satu malamnya setara dengan seribu bulan. Yang unik, tepatnya kapan lailatul qadr, kita tidak tahu. Rahasia ini, yang membuat orang-orang berlomba-lomba dalam beramal shalih, menyediakan waktu khusus untuk berdiam diri di masjid.

Di malam-malam terakhir ini pula, ribuan doa-doa dipanjatkan. Manusia merendahkan diri di hadapan-Nya dan meminta rahmat serta ampunannya. Memohon kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Berharap qadr terbaik dalam hidupnya. Semoga kita termasuk di dalamnya, mungkin tidak bisa full itikaf dan bermalam di masjid. Namun menyempatkan, untuk berdiam diri di masjid dan berniat itikaf, menyibukkan diri dengan amal shalih, dan berdoa, Allahumma innaka affuwwun, tuhibbul afwa fa'fuanni. Aamiin.

***