Take for granted, digunakan untuk menyatakan saat seseorang tidak mengapresiasi sesuatu karena hal tersebut sering ia dapatkan. Misalnya kemampuan mata 👁️ untuk melihat, atau masakan ibu🍚🍲🍜, atau teman 👥 yang sedia telinga👂👂 untuk mendengarkan keluh kesah kita.

Kita pikir hal tersebut biasa, sudah sering, bahkan selalu ada, maka kita lupa mengapresiasinya, bersyukur atasnya, serta lupa untuk memaknainya. Seperti rutinitas harian yang terasa membosankan, we take it for granted. Padahal.. ada orang-orang yang berbaring di tempat tidur rumah sakit 🛌🛌 merindukan rutinitas harian kita 👜💼🎒.

Hal-hal yang kita take for granted, mungkin suatu saat akan hilang, dan tidak lagi hadir. Kemudian kita menyesal dan menyadari, mengapa kita tidak mengapresiasinya saat hal tersebut setiap hari kita dapatkan? Seperti suatu pagi saat kita terbangun ternyata hidung👃kita tersumbat, kita terserang flu. Seharian kita merasakan beratnya menjalani hari dijangkiti flu. Kita baru menyadari, nikmatnya menghela nafas bebas tanpa ada penghalang 🌫️. Hal-hal yang sebelumnya kita take for granted, kini kita baru sadar, hal 'kecil' tersebut sering lupa kita syukuri. 

***

desain dari tim @sabtulis

Take it for granted artinya kamu mengecilkan nilainya, mengambil sesuatu sebagai hal sepele, dan lupa untuk mensyukurinya. 

Memang tidak mudah untuk hidup dan memaknai setiap hal, baik yang besar maupun kecil. Bahkan orang-orang yang pandai bersyukur disebutkan jumlahnya yang sedikit. Meski tidak mudah, dan minoritas, bukan berarti kita menyerah, dan memilih sikap take for granted. Justru karena sulit, dan sedikit, kita termotivasi untuk bisa menjadi orang istimewa. Orang-orang yang mengapresiasi hal-hal kecil yang terkesan biasa, meski perlu usaha karena itu tidak mudah. Orang-orang yang mencoba melihat dari sisi berbeda untuk menemukan hal yang bisa disyukuri. Meski sesekali keadaan terkesan begitu gelap dan dipenuhi aura negatif. Karena saat kita berusaha tidak memilih sikap take it for granted, itulah awal untuk memiliki hati yang tenang. Karena seburuk apapun, meski segala hal berjatuhan di sekitar kita, kita yakin.. bahwa selalu ada hal yang bisa kita syukuri.

Semangat^^ ☀️🌈🌳

***

Not bad 💬

On the one hand .... on the other hand. Dua frase tersebut biasanya berpasangan, disebutkan berurutan untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Arti mudahnya,

on the one hand I feel tired and sleepy, but on the other hand I need to write something here. 

Di satu sisi saya merasa lelah dan mengantuk, tapi di sisi lain saya perlu menulis sesuatu di blog ini. 

Meski biasanya frase "on the one hand" diikuti dengan "on the other hand", namun bisa juga frase on the one hand diikuti dengan frase lain. Misalnya, "on the flip side of it". Bedanya, jika pasangan on the one hand... on the other hand menyatakan dua hal yang berbeda saja. Pasangan frase on the one hand... on the flip side of it menyatakan dua hal yang bertolak belakang. Ibarat koin 💰💸💱 yang memiliki dua sisi, on the flip side of it memiliki artinya sebaliknya. 

Dalam hidup kita memiliki banyak pilihan, kita akan dihadapkan pada situasi yang membuat kita berpikir dan mulai membandingkan. On the one hand, seperti ini, on the other hand seperti itu. Jika aku memilih yang ini, efeknya A. Jika aku memilih yang itu, efeknya B. Begitu terus, dua perbandingan, dan kita belajar, untuk memilih. Terkadang kita salah memilih, kemudian belajar dari kesalahan pilihan tersebut.

Selain tentang pilihan, frase on the one hand juga menunjukkan pada kita, bahwa setiap hal memiliki dua sisi. Apa yang kita alami, yang kita kira buruk bagi kita, sebenarnya tidak mungkin 100% buruk, kalau kita mau lebih cermat dan teliti, kita bisa menemukan kebaikannya, on the other hand. Contohnya, sakit itu tidak menyenangkan, kita tidak suka saat kira sakit. Namun saat dilihat lebih teliti, bahkan saat sakit sebenarnya mungkin justru saat kita diingatkan untuk istirahat, jasmani kita perlu rehat setelah bekerja keras. Begitu pula hal yang awalnya kita kira baik bagi kita, ternyata kalau kita memperluas persepsi kita, bisa juga hal itu punya sisi buruk untuk kita. Misalnya, minum kopi itu lezat dan membuat kita bersemangat menjalani hari. Tapi ternyata, jika konsumsinya berlebihan, bisa memberikan efek buruk bagi tubuh kita. 

Tapi terlepas dari dua sisi tersebut, kembali lagi, kita bisa memilih agar fokus🔬🔬 pada sisi yang baik. 

Terakhir, on the one hand, 🖊️menulis sendiri tanpa ada pembaca selain diri itu menenangkan. Tapi... on the other hand, ✏️ menulis bersama dengan gerakan Sabtulis, juga menyenangkan. Jadi... tetaplah menulis. Semangat! 👊

***

First, artinya yang pertama. Sedangkan Foremost artinya terkemuka, terutama, atau yang terpenting. Jadi first and foremost dapat diartikan yang pertama dan utama. 

Dalam memulai kebiasaan baik, misalnya menulis, bagiku.. first and foremost, yang perlu diperjelas adalah niat atau tujuan kita melakukannya. Intention atau niat yang melandasi akan menentukan bagaimana kebiasaan tersebut dapat tumbuh 🌱mengakar🌳, bukan cuma tumbuh sebentar kemudian layu. 📉

Apa tujuan/niat awal membuat blog ini?

☝️pertama, saya ingin mencatat dan menulis untuk diri sendiri, karena bahasa inggris dan menulis adalah dua bidang yang saya sukai

✌️kedua, saya ingin tulisan saya bisa bermanfaat buat orang lain. Jadi blog ini bukan cuma belajar bahasa inggris, tapi juga belajar makna dari kata bahasa inggris tersebut. Syukur-syukur maknanya bisa memberi efek positif dalam hidup penulis dan pembaca. 

***

Mari kita belajar frase 'first and foremost'  dari contoh kalimat ya. 

Contoh kalimat di atas jika diartikan, 

Nah, sekarang sudah sedikit lebih mengerti penggunaan frase first and foremost? 

***

Saat membaca frase 'first and foremost' kita diingatkan tentang hal pertama dan utama terkait kalimat yang kita baca. 

Begitupula saat kita mencoba menulis. Otak kita jadi bekerja, apa hal pertama dan utama yang harus kita tulis? Apakah perasaan kita yang saat itu terasa begitu bundet dan perlu diurai? Atau kondisi sosial yang membuat kita berempati? Kita mulai brainstorming, mencari ide, kemudian perlahan memilihnya, yang mana yang sebaiknya hari ini saya tuliskan. 

Jika ide sudah bertumpuk di otak, namun jemari stuck tidak bisa menuangkannya dalam kata-kata, maka yang perlu kita lakukan adalah mengambil pena dan kertas kosong. Tuliskan saja semua kata yang terlintas di otak, biarkan topiknya melompat-lompat, bahasanya campur aduk, dan tulisannya mirip ceker ayam hehe 🐓🐔Setelah semua ditulis, baca. Sembari membaca otak kirimu akan bekerja dan mulai menata, memilih, topik mana yang pertama dan utama ingin kau bagikan dalam blog, atau sosial mediamu.

***

Semoga tulisan yang agak lompat-lompat ini tidak kehilangan esensinya. 

Semangat belajar, belajar mengetahui hal yang harus didahulukan dan diutamakan.

Sekian. See you 👋

***