New Beginning

Bismillah.

The new  beginning, frase yang familiar kah? New beginning artinya awal yang baru. Bulan ini, Januari 2019, penanda pergantian tahun bisa menjadi permulaan yang baru buat banyak orang. Maka tidak jarang, kita menemukan orang-orang membuat rencana dan resolusi, mimpi yang ingin digapai, rencana yang ingin terwujud, juga kebiasaan yang ingin dibangun.

Tapi apakah 'new beginning' harus selalu di awal tahun? Tidak. Ternyata ada juga yang memilih titik poin awal yang baru setiap pergantian musim, atau bulan, atau pekan atau bahkan setiap bangun dari tidur. Yang manapun, semuanya baik, karena saat kita yakin bahwa ada awal yang baru, artinya kita paham dan mengerti bahwa kesempatan untuk berubah menjadi baik itu terbuka lebar, juga kesempatan untuk meraih cita dan asa.

Saat kita menyadari adanya 'new begining', kita belajar untuk menerima bahwa yang sudah berlalu tidak dapat diubah. Masa lalu ada di luar kendali kita. Jangan kan tahun lalu, bahkan satu detik yang lalu, kita sudah tidak bisa mengubahnya. Tapi apa semua berakhir? Tidak. Saat ada masa lalu, ada juga pintu untuk belajar dari yang waktu yang telah lewat tersebut. Jika di masa lalu kita pernah gagal, kita bisa mencari tahu penyebabnya, dan berusaha agar tidak jatuh di lubang yang sama. Jika di masa lalu kita pernah meraih keberhasilan, kita juga bisa memperhatikan, faktor apa yang membuat kita berhasil, kemudian berusaha untuk konsisten melaksanakannya.

'New beginning' juga berarti setelah satu hal tercapai, ada hal lain yang berikutnya kita kejar. Manusia diberikan fitrah memiliki keinginan yang terus menerus meningkat. Kita tidak akan puas dengan satu capaian, pasti akan mencari capaian lain. Kalau di game kita mengenal istilah level atau highscore, kita mengejar naik satu demi satu level, juga mengejar agar bisa masuk highscore. Fitrah manusia yang tidak pernah puas dengan satu capaian dimanfaatkan perusahaan game agar kita terus menerus main game. Kalau kita perhatikan sebenarnya ada banyak sekali hal di sekitar kita yang memiliki tingkatan. Tinggal bagaimana kita tidak tertipu mengejar capaian yang ternyata tidak menuju tujuan akhir kita. Ibarat kita hendak pergi ke kutub utara, jangan sampai kita justru menempuh jalan menuju selatan.

Dalam islam setahuku ada beberapa waktu yang bisa menjadi titik 'new beginning'. Satu tahun sekali, ada bulan Ramadhan, lalu setiap pekan di hari Jumat, setiap hari, saat kita terbangun mendapati nikmat hidup, juga setiap waktu shalat. Setiap batasan tersebut, diciptakan untuk mengingatkan kita, bahwa kita selalu bisa kembali ke jalur yang benar, jika dalam perjalanan kita tersesat. Juga pengingat, bahwa kesempatan untuk bangkit selalu ada, meski sulit untuk melihatnya, setiap kali kita terjatuh.

It's 2019. It's a new beginning. Mari tegakkan punggung, dan mulai awal yang baru. Tentukan tujuan akhir, lalu buat terminal-terminal yang harus kita capai untuk sampai ke tujuan. Serta ingatkan diri, bahwa lebih baik bergerak dan melangkah, meski sedikit, daripada berdiam apalagi mundur. Semangat~

***

Keterangan:

Tulisan ini diikutkan dalam kegiatan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Kegiatan menulis kolektif tentang gagasan, catatan, cerita dan atau ekspresi secara rutin di hari Sabtu. Mengenal diri, mengapresiasi diri, menjadi percaya diri.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.