Out of The Blue
Out of the blue artinya secara tiba-tiba. Contohnya: Out of the blue she gave me a present. Tiba-tiba ia memberiku hadiah.
***
Sesuatu yang out of the blue, hadir secara tiba-tiba, terjadi tanpa rencana tidak selalu menyenangkan. Kita mungkin kaget, panik, atau bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Bisa jadi kejutan itu manis, menaikkan kedua ujung bibir kita, namun bisa juga sesuatu yang tiba-tiba itu membuat amarah memuncak, atau membawa awan gelap kesedihan.
Seorang teman lama, yang tiba-tiba datang berkunjung ke rumah/kosan kita, saat kita merasa sendiri. Out of the blue. Seolah mereka hadir sebagai penghibur. Kehadiran mereka mengingatkan kita, bahwa meski berbagai masalah menyerang kita dari segala sisi, kita sebenarnya tidak sendiri.
Ban motor yang tiba-tiba bocor, membuat kita panas-panas mendorong motor ke tambal ban terdekat. Out of the blue. Terik matahari, rasa lelah, membuat kita ingin mengucapkan kata-kata kasar. Tapi kejadian yang tidak terncana itu, menyimpan pelajaran untuk kita. Kita seolah diajarkan untuk bersabar. Kita diingatkan, saat kita bisa makan tiga kali sehari tanpa khawatir, ada orang-orang yang setiap hari bekerja di terik panas, dengan hati was-was apa hari ini ia bisa memberi makan keluarganya.
Tetangga sebelah rumah yang pergi, ke alam kubur, tanpa kabar sakit, bahkan pagi ia masih menyapa kita saat berangkat kerja. Out of the blue. Padahal usianya masih lebih muda dari nenek kita di desa. Seolah kepergiannya mengingatkan kita, bahwa kematian itu dekat. Kita berharap bisa bertemu bulan Ramadhan, namun kita tidak tahu apakah maut belum menjemput kita sebelum itu.
Hidup memang begitu terkadang ada hal-hal yang out of the blue. Justru hal itu yang membuat hidup lebih berwarna.
Satu hal yang harus kita yakini. Bahwa jika kita berusaha melakukan yang terbaik, serta berdoa dan berprasangka baik padaNya, kita akan diberi kebijakan untuk menghadapi hal yang hadir tiba-tiba. In syaa Allah.
***
Keterangan:
Tulisan ini diikutkan dalam gerakan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Gerakan membangun habit menulis, minimal sepekan sekali setiap hari sabtu. Membahasakan gagasan, rinai hati, kisah, puisi, dan apapun yang bisa dieja dalam kata.
***
Sesuatu yang out of the blue, hadir secara tiba-tiba, terjadi tanpa rencana tidak selalu menyenangkan. Kita mungkin kaget, panik, atau bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Bisa jadi kejutan itu manis, menaikkan kedua ujung bibir kita, namun bisa juga sesuatu yang tiba-tiba itu membuat amarah memuncak, atau membawa awan gelap kesedihan.
Seorang teman lama, yang tiba-tiba datang berkunjung ke rumah/kosan kita, saat kita merasa sendiri. Out of the blue. Seolah mereka hadir sebagai penghibur. Kehadiran mereka mengingatkan kita, bahwa meski berbagai masalah menyerang kita dari segala sisi, kita sebenarnya tidak sendiri.
Ban motor yang tiba-tiba bocor, membuat kita panas-panas mendorong motor ke tambal ban terdekat. Out of the blue. Terik matahari, rasa lelah, membuat kita ingin mengucapkan kata-kata kasar. Tapi kejadian yang tidak terncana itu, menyimpan pelajaran untuk kita. Kita seolah diajarkan untuk bersabar. Kita diingatkan, saat kita bisa makan tiga kali sehari tanpa khawatir, ada orang-orang yang setiap hari bekerja di terik panas, dengan hati was-was apa hari ini ia bisa memberi makan keluarganya.
Tetangga sebelah rumah yang pergi, ke alam kubur, tanpa kabar sakit, bahkan pagi ia masih menyapa kita saat berangkat kerja. Out of the blue. Padahal usianya masih lebih muda dari nenek kita di desa. Seolah kepergiannya mengingatkan kita, bahwa kematian itu dekat. Kita berharap bisa bertemu bulan Ramadhan, namun kita tidak tahu apakah maut belum menjemput kita sebelum itu.
Hidup memang begitu terkadang ada hal-hal yang out of the blue. Justru hal itu yang membuat hidup lebih berwarna.
Satu hal yang harus kita yakini. Bahwa jika kita berusaha melakukan yang terbaik, serta berdoa dan berprasangka baik padaNya, kita akan diberi kebijakan untuk menghadapi hal yang hadir tiba-tiba. In syaa Allah.
***
Keterangan:
Tulisan ini diikutkan dalam gerakan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Gerakan membangun habit menulis, minimal sepekan sekali setiap hari sabtu. Membahasakan gagasan, rinai hati, kisah, puisi, dan apapun yang bisa dieja dalam kata.
Tidak ada komentar: