Feeling Blue
"I'm feeling blue," ucapnya dengan wajah kusut. Kalimat itu jika diartikan per kata tidak akan menunjukkan makna yang sebenarnya. Feeling blue maknanya be depressed or sad, merasa tertekan atau sedih. Warna biru sering dikonotasikan sebagai simbol kesedihan. Seperti frase mengharu biru yang ada di bahasa indonesia.
***
Manusia diciptakan tidak hanya memiliki komponen fisik seperti mata, telinga, tangan, kaki. Manusia juga diciptakan memiliki komponen emosional. Manusia memiliki perasaan yang berubah-ubah, seperti senang, sedih, marah, kecewa, bangga, dll.
Seperti halnya fisik kita, yang diciptakan dengan fungsi tertentu, begitu pula sisi emosional kita. Allah menciptakan rasa sedih, senang, kecewa, marah bukan tanpa alasan. Perasaan ini, justru jika diabaikan atau dikubur hidup-hidup, akan memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia.
Wajar jika manusia sedih, feeling blue. Itu hal manusiawi dan bukan hal yang memalukan. Tidak apa-apa kita bersedih, menutup-nutupinya dan tidak menyalurkannya, justru tidak baik untuk diri kita. Saat sedih, biarkan rasa itu tersalur, mungkin lewat air mata yang mengalir, atau lewat desah nafas kecil, atau diekspresikan lewat puisi penuh pilu.
When you're feeling down, saat kamu merasa sedih, biarkan rasa itu ada, akui, ekspresikan dan salurkan. Tapi jangan sampai lupa diri, kemudian tenggelam dalam rasa sedih. Sedih, kemudian menangis itu boleh. Tapi jika sebulan lamanya kita masih cuma bisa menangis, coba tanyakan pada dirimu. Sudahkah kita mencoba mengatasi perasaan itu? Sudahkah kita berusaha meraih kebahagiaan agar tidak tenggelam dalam kesedihan?
Seperti marah yang merupakan salah satu perasaan manusiawi. Kita tetap harus mengatasinya, agar kita tidak membiarkan amarah menguasai kita, dan membuat kita melakukan hal-hal yang tidak baik. Begitu pula dengan kesedihan. Jangan biarkan berlarut dari kesedihan yang berlarut membuat kita kehilangan kesempatan untuk mengecap kebahagiaan. Jangan biarkan dirimu hanyut dalam biru kesedihan, tapi berenanglah, agar meski sedih, kita tetap sadar, bahwa perasaan itu sifat alaminya akan bergantian mengisi diri. Sebentar kita senang, lalu kita sedih. Sebentar kita puas, lalu kita kecewa. Sesekali kita marah, lain waktu kita tenang. Sesekali kita takut, lain waktu kita berani.
Saat feeling blue, semoga kita bisa bijak merasakannya, tanpa terhanyut atau tenggelam di dalamnya. Aamiin.
***
***
Keterangan:
Tulisan ini merupakan bagian dari #sabtulis. Apa itu sabtulis? Sabtulis adalah gerakan menulis di hari Sabtu bagi sobat yang ingin menjadikan malam minggunya lebih produktif, melatih kemampuan menyampaikan gagasan atau mengekspresikan diri melalui tulisan, serta membentuk kebiasaan baik dalam menulis. Mari ikutan!
Feeling Blue
Reviewed by Isabella Kirei
on
08.37
Rating: 5